Kemitraan Lobster Supply Chain Indonesia-Vietnam dalam Perspektif Prinsip Open Access and Benefit Sharing CBD dan Dampaknya terhadap Keberlanjutan Kampung Lobster Teluk Jukung NTB

Main Article Content

Adhitya Nini Rizki Apriliana
Ayu Riska Amalia
Lalu Guna Nugraha
Diva Pitaloka
Baiq Faridha Aulya Maharani

Abstract

Teluk Jukung, Lombok Timur, merupakan Kampung Budidaya Lobster yang diakui secara nasional namun menghadapi persoalan serius berupa penyelundupan benih lobster ilegal, keterbatasan akses teknologi, dan disharmoni regulasi ekspor yang membuat pembudidaya rentan secara ekonomi maupun ekologis. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, Indonesia menjalin kemitraan rantai pasok dengan Vietnam melalui transfer teknologi dan hilirisasi perikanan. Namun demikian, kemitraan ini menimbulkan pertanyaan mengenai kesesuaian dengan prinsip Open Access and Benefit Sharing (ABS) dalam Convention on Biological Diversity (CBD), khususnya mekanisme Prior Informed Consent (PIC) dan Mutually Agreed Terms (MAT). Penelitian ini menggunakan pendekatan sosio-legal untuk menilai implementasi ABS dalam kerja sama Indonesia–Vietnam serta dampaknya terhadap keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan pembudidaya lobster di Teluk Jukung. Temuan penelitian menunjukkan tiga aspek utama: pertama, masih terdapat ketidakharmonisan antara kebijakan nasional dan realitas sosial-ekonomi pembudidaya; kedua, terdapat celah implementasi PIC dan MAT yang menyebabkan ketidakadilan distribusi manfaat; ketiga, diperlukan model strategi pengelolaan lobster berbasis ABS untuk memastikan keterlibatan pembudidaya, mendorong transfer teknologi yang setara, dan memperkuat posisi tawar Indonesia dalam rantai pasok global. Penelitian ini memberikan rekomendasi kebijakan guna mewujudkan tata kelola budidaya lobster yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Article Details

How to Cite
Rizki Apriliana, A. N., Amalia, A. R. ., Nugraha, L. G. ., Pitaloka, D. ., & Maharani, B. F. A. . (2025). Kemitraan Lobster Supply Chain Indonesia-Vietnam dalam Perspektif Prinsip Open Access and Benefit Sharing CBD dan Dampaknya terhadap Keberlanjutan Kampung Lobster Teluk Jukung NTB. Jurnal Risalah Kenotariatan, 6(2), 323–338. https://doi.org/10.29303/risalahkenotariatan.v6i2.383
Section
Penelitian dan Pengabdian

References

Anwar Sadat. “RI-Vietnam Perluas Kerja Sama di Sektor Budidaya Lobster, Tuna, dan Rumput Laut.” Viva.co.id. https://www.viva.co.id/berita/nasional/1739687-ri-vietnam-perluas-kerja-sama-di-sektor-budidaya-lobster-tuna-dan-rumput-laut.

E. V. Radhakrishnan, Bruce F. Phillips, and Gopalakrishnan Achamveetil, eds. Lobsters: Biology, Fisheries and Aquaculture. Singapore: Springer Nature, 2019. https://doi.org/10.1007/978-981-32-9094-5.

FAO. “Harvesting Nature’s Diversity.” Diakses pada tanggal 28 November 2024. https://www.fao.org/3/v1430e/V1430E04.htm.

Fathul Rakhman. “Pertama di Indonesia, Teluk Jukung, Lombok Timur Ditetapkan Jadi Sentra Budidaya Lobster.” Mongabay Indonesia. Diakses pada tanggal 20 November 2024. https://www.mongabay.co.id/2022/04/01/pertama-di-indonesia-teluk-jukung-lombok-timur-ditetapkan-jadi-sentra-budidaya-lobster/.

Fazyla Alyaa Hafshoh. “Konsep Prior Informed Consent (PIC), Access and Benefit Sharing System (ABS), dan Perlindungan Hukum terhadap Pengetahuan Tradisional dalam Peraturan Sui Generis.” Skripsi, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, 2022.

Fika Nurul Ulya. “KKP: Hampir 99 Persen Benih Lobster Vietnam Berasal dari Indonesia.” Kompas.com. Diakses pada tanggal 3 Desember 2024. https://money.kompas.com/read/2021/04/16/090100426/kkp--hampir-99-persen-benih-lobster-vietnam-berasal-dari-indonesia#:~:text=KKP:%20Hampir%2099%20Persen%20Benih%20Lobster%20Vietnam%20Berasal%20dari%20Indonesia.

Gana Buana. “Kerja Sama dengan Vietnam Perbesar Peluang Indonesia Jadi Bagian Rantai Pasok Lobster Global.” Media Indonesia. https://mediaindonesia.com/ekonomi/644003/kerja-sama-dengan-vietnam-perbesar-peluang-indonesia-jadi-bagian-rantai-pasok-lobster-global.

Goolmeer, Teagan, Anja Skroblin, Chrissy Grant, Stephen van Leeuwen, Ricky Archer, Cissy Gore‐Birch, and Brendan A. Wintle. “Recognizing Culturally Significant Species and Indigenous‐led Management Is Key to Meeting International Biodiversity Obligations.” Conservation Letters. Wiley, 2022. https://doi.org/10.1111/conl.12899.

Halimatus Sa’diyah. “Prospek Ekonomi Pengembangan Usaha Budidaya Lobster Sistem Keramba Jaring Apung (KJA) di Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur.” Agroteksos 32, no. 3 (2022): 192–202.

Ikhsan Setiawan. “Pengaturan Prinsip Access and Benefit Sharing dalam Convention on Biological Diversity (CBD) dan Implementasi di Indonesia.” Skripsi, Universitas Lampung, 2022. http://digilib.unila.ac.id/63147/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Canangkan Kampung Perikanan Budidaya Lobster di Kabupaten Lombok Timur.” Kementerian Kelautan dan Perikanan. Diakses pada tanggal 20 November 2024. https://kkp.go.id/news/news-detail/kkp-canangkan-kampung-perikanan-budidaya-lobster-di-kabupaten-lombok-timur65c2ff631cc90.html.

M. Ambari. “Budi Daya Lobster Bisa Dilakukan di Seluruh Indonesia.” Mongabay Indonesia. Diakses pada tanggal 22 November 2024. https://www.mongabay.co.id/2020/03/20/budi-daya-lobster-bisa-dilakukan-di-seluruh-indonesia/.

M. Ambari. “Potensi Besar Lobster Mutiara dan Lobster Pasir.” Mongabay Indonesia. Diakses pada tanggal 3 Desember 2024. https://www.mongabay.co.id/2020/06/09/potensi-besar-lobster-mutiara-dan-lobster-pasir/.

M. Ambari. “Terapkan Sertifikasi CBIB, Indonesia Terus Benahi Tata Kelola Lobster.” Mongabay Indonesia. Diakses pada tanggal 27 November 2024. https://www.mongabay.co.id/2024/08/27/sertifikasi-cbib-diterapkan-tata-kelola-lobster-indonesia-semakin-ideal/.

Martyasari Rizki. “Budi Daya Lobster Bareng Vietnam, RI Mulai Raup Untung Rp 36 Miliar.” CNBC Indonesia. Diakses pada tanggal 27 November 2024. https://www.cnbcindonesia.com/news/20240726180125-4-558001/budi-daya-lobster-bareng-vietnam-ri-mulai-raup-untung-rp-36-miliar.

Medaglia, Jorgé Cabrera, and Frédéric Perron-Welch. “The Benefit-Sharing Principle in International Law.” Journal of Intellectual Property Law & Practice. Oxford University Press, 2018. https://doi.org/10.1093/jiplp/jpy162.

Pandu Wiyoga. “Jutaan Benih Lobster Ilegal Asal Indonesia Mengalir ke Vietnam.” Kompas.id. Diakses pada tanggal 3 Desember 2024. https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/12/01/jutaan-benih-lobster-ilegal-asal-indonesia-mengalir-ke-vietnam.

Ramírez‐Castañeda, Valeria, Erin P. Westeen, Jeffrey H. Frederick, Sina Amini, Daniel R. Wait, Anang S. Achmadi, Noviar Andayani, et al. “A Set of Principles and Practical Suggestions for Equitable Fieldwork in Biology.” Proceedings of the National Academy of Sciences. National Academy of Sciences, 2022. https://doi.org/10.1073/pnas.2122667119.

Secretariat of the Convention on Biological Diversity. Factsheet: Nagoya Protocol on Access and Benefit-sharing. Diakses pada tanggal 22 November 2024. https://www.cbd.int/abs/infokit/revised/web/factsheet-nagoya-en.pdf.

Talaat, Wan Izatul Asma Wan, Norhayati Mohd Tahir, and Mohd Lokman Husain. “Traditional Knowledge on Genetic Resources: Safeguarding the Cultural Sustenance of Indigenous Communities.” Asian Social Science. Canadian Center of Science and Education, 2012. https://doi.org/10.5539/ass.v8n7p184.

Priyanka, Veerala, Rahul Kumar, Inderpreet Dhaliwal, dan Prashant Kaushik. 2021. “Germplasm Conservation: Instrumental in Agricultural Biodiversity—A Review.” Sustainability 13, no. 12: 6743. https://doi.org/10.3390/su13126743.

Woodruff, David S. 2001. “Populations, Species, and Conservation Genetics.” In Encyclopedia of Biodiversity, edited by S. A. Levin, vol. 4, 811–29. San Diego: Academic Press. https://doi.org/10.1016/B0-12-226865-2/00355-2

van de Wouw, Mark, Chris Kik, Theo van Hintum, Rob van Treuren, dan Bert Visser. “Genetic Erosion in Crops: Concept, Research Results and Challenges.” Plant Genetic Resources: Characterization and Utilization 8, no. 1 (2009): 1–15. https://doi.org/10.1017/S1479262109990062

Maxted, Nigel. “In Situ, Ex Situ Conservation.” In Encyclopedia of Biodiversity. 2nd ed. Edited by Simon A. Levin, 313–23. Waltham, MA: Academic Press, 2013. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-384719-5.00049-6

Saaondo, Terkuma, dan Olasan Olalekan. “Ex Situ and In Situ Conservation of Plant Genetic Resources in Nigeria.” ScienceOpen Preprints, January 22, 2023. https://doi.org/10.14293/S2199-1006.1.SOR.-PPAUI0E.v1

Siddiqui, Shahida Anusha, Sunayana Baruah, Yuan Seng Wu, Sunrixon Carmando Yuansah, Roberto Castro-Muñoz, Andrzej Szymkowiak, dan Piotr Kulawik. “Investigating the Sustainability, Utilisation, Consumption and Conservation of Sea Mammals—A Systematic Review.” Sustainable Production and Consumption 46 (2024): 400–417. https://doi.org/10.1016/j.spc.2024.01.030

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Profil Pasar Lobster. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2023. https://kkp.go.id/storage/Materi/profil-pasar-lobster667532b740870/materi-667532b771c21.pdf

Junaidi, Muhammad. Buku Lobster. Mataram: Universitas Mataram, 2018. https://eprints.unram.ac.id/21295/1/MUHAMMAD%20JUNAIDI-Buku_LOBSTER.pdf

Rostika, Rita. “Ingin Berhasil Budidaya Lobster? Kenali Siklus Hidupnya.” PSDKU Universitas Padjadjaran. 8 Desember 2020. https://perikanan.psdku.unpad.ac.id/berita/siklus-hidup-lobster-budidaya/

Alfitria Nefi P, “Menteri Kelautan: Negara Rugi hingga Rp 16 Triliun Akibat Penyelundupan Benih Lobster,” Tempo.co, 10 September 2025, https://www.tempo.co/ekonomi/menteri-kelautan-negara-rugi-hingga-rp-16-triliun-akibat-penyelundupan-benih-lobster-2068532

Sahputra, Yogi Eka. “Mengapa Pencurian Ikan oleh Kapal Vietnam Terus Terjadi?” Mongabay Indonesia, 30 Mei 2025. https://mongabay.co.id/2025/05/30/mengapa-pencurian-ikan-oleh-kapal-vietnam-terus-terjadi/

Park, Tae Jung, dan Sung-Pil Park. “Legal and Economic Perspectives on Fair and Equitable Benefit Sharing in the Nagoya Protocol.” Conservation Biology 39 (2025): e14410. https://doi.org/10.1111/cobi.14410